Monday, November 5, 2018

CINTA TAK AKAN MENUTUP MATA (refleksi gadis desa)

   
Gadis IPMATTU Malang


    Andai kata waktu itu, aku tahu bahwa kamu hanya mempermainkan hatiku, tentu aku takkan membukanya untukmu. Dulunya kamu yang terlihat penyayang, selalu setia menemaniku, dan selalu tampil yang terbaik buat aku, tapi kini Sirnah termakan oleh egomu. Seharusnya aku tak memberikan semuanya untukmu. Ataukah mungkin aku terhipnotis dengan rayuanmu yang selalu kamu lontarkan dikala kita berkomunikasi, baik secara tatapan, dan lewat media sosial.

         Seharusnya dulu, aku merangkai cerita bersama Dia yang selalu menerima ku apa adanya. Mungkin aku tidak terluka separah ini. Apa sih kekurangan ku ?, Cinta dan kasih sayang telah ku bingkai dan ku berikan untuk mu, semuanya itu hanya untuk mu. Belum puas kah semuanya itu ?.

         Aku tak pernah memaksa mu di saat itu, kamu sendiri yang datang dan memohon untuk menjadikan mu dalam bagian hidupku. Namun apa yang kamu berikan untuk ku, hanyalah kesedihan dan air mata yang terus menghampiri ku. Setelah kamu melihat itu, kamu diam dan menonton drama itu, seakan kamu tak tahu hal itu. Kamu mengiris hati ku dengan sebilas pisau, kamu menghujani perasaan ku dengan hujan batu.

        Jangan jadikan aku seperti sebatang rokok, yang kamu bakar, mengisap, dan menikmatinya, lalu kamu buang begitu saja. Jangan jadikan aku sebatas pelabuhan yang hanya singgah sebentar saja dan berlayar lagi. Ingat saja, hidup itu masih terus berputar
        Mungkin hari ini aku yang terluka, tapi besok tentu kamu yang menjadi posisi ku. Cinta tak pernah menutup mata.

3 comments: