Tuesday, October 31, 2017

PERSPEKTIF KOMUNIKASI

PERSPEKTIF KOMUNIKASI


Foto mahasiswa ilmu komunikasi, konsentrasi public relation, UNITRI, Malang



    Manusia adalah makhluk yang berpikir, sehingga manusia selalu melakukan aktivitas yang disebut dengan aktivitas sosial, atau sederhananya adalah hubungan antar individu. menurut Kamus Besar Bahasa Insonesia berpikir adalah menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu. Dalam kontak sosial, komunikasai adalah bentuk pengekspresian dari hasil berpikir.

   Hubungan sosial manusia memerlukan orang lain untuk berdialog atau beraktivitas, karena setiap insan manusia tidak memiliki kesempurnaan yang mutlak. Hal utama dalam melangsungkan hubungan itu adalah komunikasi, demi menciptanya keharmonisan atau keselarasan, dalam membina hubungan tersebut. Komunikasi adalah alat vital dalam peradaban sosial, dengan alasan bahwa dengan berkomunikasi kita dapat menyamakan presepsi. Selain itu juga komunikasi menuntun kita pada pemahaman dan pengetahuan, sehingga menciptakan kebijaksanaan dalam limgkungan yang kita diami.

   Komunikasi tidak dapat dipisahkan dari bagian sosial. Komunikasi sudah hadir sejak keberadaan manusia di muka bumi ini. Apa itu komunikasi ?. Komunikasi proses penyampaian pesan dari sumber pesan ( komunikator ) kepada khalayak ( komunikan ) dengan menggunakan berbagai alat komunikasi untuk mempengaruhi atau mengajak penerima pesan untuk mengikuti harapan dari komunikator sehingga memperoleh umpan balik atau fead back. Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat di pahami. ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ). Komunikasi adalah proses yang dilakukan satu sistem untuk mempengaruhi sistem yang lain melalui pengaturan signal-signal yang disampaikan. ( K. Lewin. dalam buku Jalaludin, 2012: 4 )

   Dalam kehidupan bermasyarakat komunikasi dibagi menjadi dua yakni, komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang berlangsung secara bertatapan muka, atau berdialog anatara komunikator dan komunikan. Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang mengutamakan tanda, simbol, gambar, gerak-gerik dan yang lainnya.

   Hubungan Yang baik dalam lingkungan sosial, juga dapat ditentukan oleh komunikasi yang baik. Artinya komunikasi yang berlangsung secara efektif atau berkesan, atau informasi yang tersamapaikan dapat dipahami oleh komunikan, dengan tujuan untuk menciptakan keharmonisan seperti yang sudah dijelaskan pada awal pragraf.

  Perkuliahan di kampus merupakan contoh hubngan sosial yang bersifat formal, dalam artian proses komunikasi yang berlangsung secara formal pula. ( formal menurut KBBI adalah aturan yang sah. ). Bahasa yang digunakan juga adalah bahasa yang formal yaitu bahasa Indonesia yang baku atau mengikuti aturan yang telah disepakati dalam UU. Di dunia perkuliahan biasanya banyak terdapat individu yang berlatar belakang perbedaan budaya, bahasa, agama, dan adat. Sehingga hal ini, memberi hambatan atau gangguan dalam berinteraksi. Contonya, jika keseringan dosen menggunakan bahasa daerahnya dalam menyampaikan informasi selama perkuliahan maka pesan yang tersampaikan tidak efektif, atau tidak dapat dipahami oleh komunikan yang berbeda bahasa sehingga tidak ada keseimbangan, yang berdampak pada presepsi yang berbeda. Begitu juga berlaku untuk para mahasiswa terutama pada konteks perbedaan bahasa dan sebagainya. Contoh, mahasiswa Jawa dalam berintraksi di kampus cendrung menggunakan bahasa yang halus dan mahasiswa non jawa atau mahasiswa dari indonesia bagian timur cendrung menggunkan bahasa dengan nada suara yang keras dan dialeg ketimuran yang khas, dalam lingkup tersebut memberi peluang untuk menjadi masalah atau hambatan dalam berkomunikasi.
 
  Relasi antar individu akan tetap harmonis atau baik ketika komponen sosial terutama manusia dalam berkomunikasi menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar sesuai kaidah bahasa.Komunikasi akan berjalan lancar sesuai target dan pesannya dapat dimengerti oleh audiens ketika kita menghindari penggunaan bahasa ibu, atau bahasa daerah. Selain itu, untuk tetap menajag kebersamaan, perlu beradaptasi atau menyesuaikan diri pada lingkungan sosial, atau tempat dimana kita berlangsung melakukan aktivitas. Menjaga kepercayaan dan saling menghargai satu dengan yang lain terutama dalam kontek berkomunikasi. Dengan demikian hubungan antar pribadi akan tetap terjaga eksistensinya, dan perbedaan presepsi dapat di samakan dengan lainnya, sehingga segala bentuk urusan akan terselesaikan dengan baik.



Daftar Pustaka

Rahmat Jalaludin, 2012. psikologi komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakary.
Kamus Besar Bahasa Indonesia


No comments:

Post a Comment