Tuesday, January 23, 2018

Dengan kreativitas, mahasiswa semester 7 dapat membiayai kuliahnya


Sumber : facebook rocky bria

   Hidup di diera globalisasi saat ini, banyak tantangan yang terus menggerogoti kehidupan. Seiring majunya peradaban dunia, memang membawa dampak yang baik untuk manusia. Sehingga tak heran banyak tuntutan yang datang silih berganti bagaikan ombak di lautan lepas. Dari sekian banyak tuntutan itu, salah satunya adalah tuntutan pendidikan. Pendidikan merupakan suatu hal yang utama dalam kehidupan manusia karena, dalam dunia pendidikan kita dapat dicerdaskan baik secara berpikir, dan bertindak atau bertingkah laku. 
   Melalui proses pendidikan, manusia dapat mengimbangi kemajuan teknologi dan informasi sehingga terkesan bahwa, kita mampu hidup dalam perubahan-perubahan tersebut. Akan tetapi, untuk melangkah maju pada tahap itu, ada bebarapa faktor sebagai penunjang yakni faktor material, atau uang sebagai biaya hidup. Faktor ini sering menjadi persoalan yang cukup serius bagi mereka yang berpendapatan kecil atau menengah. Hal ini membuat sebagian pelajar, atau mahasiswa tidak menyelesaikan pendidikannya. Lebih serius lagi masih ada pemuda-pemudi yang dikenal sebagai tulang punggung bangsa yang sama sekali, tidak mengalami proses pendidikan.
   Semua ini, sebenarnya hanyalah untuk menguji, seberapa kekuatan kita, dalam menghadapi kemajuan zaman ini. Di era millinium ini, jika dilihat secara dekat banyak peluang yang tersedia, sehingga untuk menjemput peluang ini banyak proses yang dilalui dan itu tidak semudah yang kita bayangkan. Banyak kisah yang akan kita jumpai. Hal ini dialami oleh Rocky Bria putra Kefa-Malaka ini. Dalam kehidupannya terutama dunia pendidikannya, banyak tuntutan yang ia alami yakni biaya hidup.
   Akan tetetapi ia tidak kehabisan akal, disela-sela waktu perkuliahannya ia selipkan kesempatan untuk bekerja, demi mencapai cita-citanya. Siang dan malam menjadi temannya menemaninya untuk bekerja. Mahasiswa semester 7 program studi ilmu peternakan ini, tak kenal lelah demi tujuan mulianya. Baginya, hidup itu butuh perjuangan dan tidak semata hanya diam dan menanti, karena waktu akan terus berjalan dan takkan menunggu kita. Kitalah yang harus pekah mengisih waktu dengan segala pemikiran kreatif, inovatif dan analitis yang kita miliki.
   Dengan latar belakang keluarganya yang pas-pasan, Rocky Braga sapaan akrab, termotivasi untuk berani keluar dari zona tersebut, ia bangkit dan berjalan menelusuri badai kehidupan ini. Dengan kecerdasan dan kreativitasnya ia mangakali keluh dan kesah,  di tanah rantauan dengan membuka usaha barber shop. Waktu-waktu sisahnya ia habiskan untuk melayani setiap orang yang ingin, mencukur rambut di outletnya, yang bertempat di Jln. Raya Tlogomas G 5 Malang. Berkat usahanya itu ia dapat menyelesaikan persoalan hidupnya di rantauan.
   Mahasiswa ini, tidak seperti mahasiswa pada umumnya yang mengharap pada keluarga. Selama kehidupannya di Malang, banyak pekerjaan yang ia lalui, baik itu bertani, menjual bensin, hingga berprofesi sebagai pencukur rambut. Dalam kehidupannya ia selalu tampil, dengan kesederhanaannya, selalu senyium dan terlihat sopan. Maka tak heran bila pengunjungnya banyak dan tak kenal putusnya. Banyak yang berlangganan dengannya. Ia adalah pejuang sejati, dalam keluarganya dan terutama dalam dirinya.
   Hidup itu akan menjadi indah, jika kita dapat menempatkan diri pada porsinya. Hidup itu tidak hanya untuk dijalani, akan tetapi jauh lebih dalam adalah menanamkan prinsip di di dalam diri kita.
Akhir kata penulis mengutip sebuah kalimat oleh Khalil Gibran yang berasumsi " tempora muntantur, mutamur in ils" ( waktu terus berubah, dan kita pun berubah ).

Sumber : facebook rocky bria

2 comments:

  1. Perjuangan hidupnya menginspirasi banyak orang untuk tak perlu kenal kata gengsi dan tak merugikan orang lain.

    ReplyDelete