ETIKA DAN MORAL
OLEH:
YOHANES HANOE
(2015230092)
PRODI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2016
KATA PENGANTAR
Etika sebgai refleksi manusia tantang apa yang dilakukannya dan dikerjakannya mempunyai suatu tradisi yang panjang. Sejarah etika sudah sering digambarkan dan sempat mengisi beberapa buku, artikel dan tulisan ilmiah lainnya. Namun banyak gejala menunjukan bahwa di zaman kita, banyak yang minat dengan ilmu etika yang merupakan salah satu cabang filsafat. Untuk itu dengan tulisan ilmiah ini dapat membatu dalam mencari pemahaman tentang etik itu sendiri. Terutama dalam perkembangan zaman yang begitu pesat, yang ikut mempengaruhi moral , sehingga dengan kajian-kajian seperti ini, merupakan solusi untuk mengimbangi perubahan globalisasi yang terjadi setiap waktu tanpa hentinya.
Dalam penuisan karya ilmiah ini tentu memiliki banyak kekurangan, baik itu kurangnya refrensi maupun kurangnya pengelaman, sehingga sangatlah diharapkan, kritik dan saran, demi mengevuluasi kembali penulisan-penulisan berikutnya.
Malang , 4 April 2017
PEMBAHASAN
A. Etika dan Moral
a. Etika
Etika merupakan suatu term yang mempunyai arti gaya, tindakan, prilaku, sifat yang sudah menjadi kebiasaan, atau tradisi dalam aktivitas manusia. Etika berasal dari bahasa Yunani kuno ethos daam bentuk tunggal berarti tempat tinggal yang biasa,, kebiasaan, adat istiadat, akhlak, watak, perasaan, sikap, dan cara berpikir. Dalam bentuk jamak ta e tha yang berarti adat kebiasaan. ( hal. 3 Bertens. K. etika, Jakar.ta; PT. Gramedia pustaka, 2007 ). Dari bentuk jamak itu yang menurut filsuf Aristoteles ( 384-322 S.M ) sudah dipakai untuk menunjukan filsafat moral. Etika menurut ilmu adalah suatu ilmiah tentang apa yag bisaa dilakukan atau ilmu entang adat kebiasan. ( hal. 4 ).
b. Moral
Pada dasarnya moral itu, sama arti dengan etika. Yang artinya adat kebiasaan. Perbedaan etika dan moral terletak pada asal bahasanya. Yakni etikaa dari bahsa Yunani, moral berasal dari bahasa Latin mos, atau mores yang berarti adat kebiasaan dan kebiasaan.
B. Amoral dan Imoral..
a. Amoral.
Amoral adalah suatu pernyataan dimana tidak berhubungan dengan moral. Yang dalam bahasa inggrisnya unconcerned with, out of the sphere of moral. ( concise oxsford ).
b. Imoral
Immoral diartikan bahwa bertantangan dengan moralitas yang baik “ secara moral baik.” Atau “ tidak etis “. Dalam kamus yang sama pada pngertian amoral menyatakan opposed to morality; morally evil.
C. Etika dan etika.
Dalam rangka memperjelas istilah yang kerap kali digunakan dalam menyebut etika terkadang kita menemukan kata etika yang di campur aduk. Sebenarnya kedua kata tersebut memiiki perbedaan, sehinga perlu kita membedakan lebih lanjutt.
· Etika
Disini etika berarti moral. Sedangkan etiket, berarti sopan santun. Yang dalam bahasa inggrisnya ethic dan etiquette.
D. Etika sebagai cabang filsafat.
Etika adalah salah satu dari cabang filsafat yang memuat tentang kebiasaan seperti pada pengertian dari termnya yang sudah diuraikan di atas. Karena etika adalah salah satu bagin dari filsafat yag meliputi moralitas sebagai ciri khas manusia, etika tentang moralitas, dan mataetika. Sebelum masuk kedalam definisi dari ketiga hal di atas, kita perlu mengetahui apa itu filsafat.
Filsafat pada awalnya dikenal pada kisaran tahun 700 S.M. Di Yunani. Filsafat dalam bahasa Yunani disebut sebagai philoshopia, pada dasarnya terkontruksi dari dua suku kata, philos atau philia dan shopos. Philos diartikan sebagai cinta, persahabatan, sedangkan shopos berarti hikma, kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengelaman praktis, dan intilegensia. Oleh karena itu philosophia dapat diartikan sebagai cinta kebijaksanaan, atau kebenaran. Jadi etika filsafat adalah pengetahuan tentang kebijaksanan mengenai tinglaku, kebiasaan, dan adat istiadat.
a. Moralitas : sebagia ciri khas manusia.
Tindakan manusia selalu akan berkaitan dengan baik atau buruk. Namun dalam perbuatan manusia juga terdaapat sifat netral. Itu terlihat dari segi etis. Contohnya orang akan beranggapan bahwa segala tindakan seperti makan menggunaakan tangan kiri itu tidak etis. Dari pernyataan di atas dapat menimbulkaan suatu pertanyaan baru “ bagaimana dengan orang yang sejak lahir , dan terbiasa menggunakan tangan kirinya untuk makan, dan menulis?” dari pertnyaan ini, seolah-olah memberi penjelasan baahwa hal itu memang wajar , artinya disini menunjukan sifat kenetralan. Untuk lebih jelaskn akan dibaahas pada etika deskriptif.
b. Etika : ilmu tentang moralitas.
Sudah dijelaskan tentang moralitas seperti yang tertera pada penjelasan sebelumnya. Pada hal ini kita akan melihat etika sebagai ilmu yang membahas tentang moralitas. Atau dalam anggapan lain diartikan untuk menyelidiki tingka laku moral. Dalam kajian ini terdapat tiga pendekatan yang berkaitan dengan konteks diatas yakni meliputi, etika deskriptif, etika normatif, dan mataetika.
· Etika deskriptif.
Etika ini hanya dapat menggambarkan tingkalaku moral, dalam arti luas contohnya adat kebiasaan, anggapan-anggapan baik dan buruk, tindakan-tindakan yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan. Etika deskriptif ini mempelajari moralitas yang terdapat pada individu, kebudayaan, kultur tertentu pada priode sejarah dan sebagainya. Etika deskriptif hanya dapat melukiskan, tidak dapat memberi penilaian. Misalnya melukiskan tentang adat istiadat, seperti MASRAPU yang ada di Sumba Timur, yang dapat diglongkan sebagai masyarakat primitif. Tapi disini, ia tidak dapat menyatakan bahwa adat istiadat tersebut dapat diterima atau ditolak.
· Etika normatif.
Etika normatif merupakan suatu bagian fital dari etika, dan bidang yang berlangsung diskusi-diskusi yang paling menarik karena membahas tentang masalah-masalah moral. Di sini tidak tergambar seperti pada etika deskriptif, yang bersifat netral, namun disini etika normatif melibatkan diri dengan mengemukakan penilaian terhadap prilaku manusia. Etika normative dapat dibagi menjadi dua yakni etika umum dan etika khusus.
Etika umum.
Etika umum memandang, tema-tema umum seperti apa itu norma? Jika ada banyak norma etis, dan bagaimana mengikat kita?
Etika khusus
Etika ini berusaha menerapakan prinsip-prinsip etis yang umum atas prilaku manusia yang khusus. Dengan menggunakan suatu istilah lazim dalam konteks logika dapat dikatakan bahwa dalam etika khusus itu premis normatif dikaitkan dengan premis factual untuk menyimpulkan etis yang bersifat normative juga.
c. Metaetika.
Cara lain untuk mempraktekan etika sebagai ilmu adalah mataetika. Awalan meta dari bahasa Yunani yang berarti melebihi.
Kesimpulan dari istilah ini digunakan untuk menunjukan bahwa yang dibahas disini bukanlah moralitas secara langsung, melainkan ucapan-ucapan kita dibidang moralitas.
DAFTAR PUSTAKA
Bertens .K,2007, Etika. Jakarta :PT Gramedia Pustaka Utama.
Kattsoff Louis O,1992, Pengantar filsfat. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Aburaera Sukarno, Muhadar, Maskun,2013, Filsafat Hukum. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
PRODI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2016
KATA PENGANTAR
Etika sebgai refleksi manusia tantang apa yang dilakukannya dan dikerjakannya mempunyai suatu tradisi yang panjang. Sejarah etika sudah sering digambarkan dan sempat mengisi beberapa buku, artikel dan tulisan ilmiah lainnya. Namun banyak gejala menunjukan bahwa di zaman kita, banyak yang minat dengan ilmu etika yang merupakan salah satu cabang filsafat. Untuk itu dengan tulisan ilmiah ini dapat membatu dalam mencari pemahaman tentang etik itu sendiri. Terutama dalam perkembangan zaman yang begitu pesat, yang ikut mempengaruhi moral , sehingga dengan kajian-kajian seperti ini, merupakan solusi untuk mengimbangi perubahan globalisasi yang terjadi setiap waktu tanpa hentinya.
Dalam penuisan karya ilmiah ini tentu memiliki banyak kekurangan, baik itu kurangnya refrensi maupun kurangnya pengelaman, sehingga sangatlah diharapkan, kritik dan saran, demi mengevuluasi kembali penulisan-penulisan berikutnya.
Malang , 4 April 2017
PEMBAHASAN
A. Etika dan Moral
a. Etika
Etika merupakan suatu term yang mempunyai arti gaya, tindakan, prilaku, sifat yang sudah menjadi kebiasaan, atau tradisi dalam aktivitas manusia. Etika berasal dari bahasa Yunani kuno ethos daam bentuk tunggal berarti tempat tinggal yang biasa,, kebiasaan, adat istiadat, akhlak, watak, perasaan, sikap, dan cara berpikir. Dalam bentuk jamak ta e tha yang berarti adat kebiasaan. ( hal. 3 Bertens. K. etika, Jakar.ta; PT. Gramedia pustaka, 2007 ). Dari bentuk jamak itu yang menurut filsuf Aristoteles ( 384-322 S.M ) sudah dipakai untuk menunjukan filsafat moral. Etika menurut ilmu adalah suatu ilmiah tentang apa yag bisaa dilakukan atau ilmu entang adat kebiasan. ( hal. 4 ).
b. Moral
Pada dasarnya moral itu, sama arti dengan etika. Yang artinya adat kebiasaan. Perbedaan etika dan moral terletak pada asal bahasanya. Yakni etikaa dari bahsa Yunani, moral berasal dari bahasa Latin mos, atau mores yang berarti adat kebiasaan dan kebiasaan.
B. Amoral dan Imoral..
a. Amoral.
Amoral adalah suatu pernyataan dimana tidak berhubungan dengan moral. Yang dalam bahasa inggrisnya unconcerned with, out of the sphere of moral. ( concise oxsford ).
b. Imoral
Immoral diartikan bahwa bertantangan dengan moralitas yang baik “ secara moral baik.” Atau “ tidak etis “. Dalam kamus yang sama pada pngertian amoral menyatakan opposed to morality; morally evil.
C. Etika dan etika.
Dalam rangka memperjelas istilah yang kerap kali digunakan dalam menyebut etika terkadang kita menemukan kata etika yang di campur aduk. Sebenarnya kedua kata tersebut memiiki perbedaan, sehinga perlu kita membedakan lebih lanjutt.
· Etika
Disini etika berarti moral. Sedangkan etiket, berarti sopan santun. Yang dalam bahasa inggrisnya ethic dan etiquette.
D. Etika sebagai cabang filsafat.
Etika adalah salah satu dari cabang filsafat yang memuat tentang kebiasaan seperti pada pengertian dari termnya yang sudah diuraikan di atas. Karena etika adalah salah satu bagin dari filsafat yag meliputi moralitas sebagai ciri khas manusia, etika tentang moralitas, dan mataetika. Sebelum masuk kedalam definisi dari ketiga hal di atas, kita perlu mengetahui apa itu filsafat.
Filsafat pada awalnya dikenal pada kisaran tahun 700 S.M. Di Yunani. Filsafat dalam bahasa Yunani disebut sebagai philoshopia, pada dasarnya terkontruksi dari dua suku kata, philos atau philia dan shopos. Philos diartikan sebagai cinta, persahabatan, sedangkan shopos berarti hikma, kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengelaman praktis, dan intilegensia. Oleh karena itu philosophia dapat diartikan sebagai cinta kebijaksanaan, atau kebenaran. Jadi etika filsafat adalah pengetahuan tentang kebijaksanan mengenai tinglaku, kebiasaan, dan adat istiadat.
a. Moralitas : sebagia ciri khas manusia.
Tindakan manusia selalu akan berkaitan dengan baik atau buruk. Namun dalam perbuatan manusia juga terdaapat sifat netral. Itu terlihat dari segi etis. Contohnya orang akan beranggapan bahwa segala tindakan seperti makan menggunaakan tangan kiri itu tidak etis. Dari pernyataan di atas dapat menimbulkaan suatu pertanyaan baru “ bagaimana dengan orang yang sejak lahir , dan terbiasa menggunakan tangan kirinya untuk makan, dan menulis?” dari pertnyaan ini, seolah-olah memberi penjelasan baahwa hal itu memang wajar , artinya disini menunjukan sifat kenetralan. Untuk lebih jelaskn akan dibaahas pada etika deskriptif.
b. Etika : ilmu tentang moralitas.
Sudah dijelaskan tentang moralitas seperti yang tertera pada penjelasan sebelumnya. Pada hal ini kita akan melihat etika sebagai ilmu yang membahas tentang moralitas. Atau dalam anggapan lain diartikan untuk menyelidiki tingka laku moral. Dalam kajian ini terdapat tiga pendekatan yang berkaitan dengan konteks diatas yakni meliputi, etika deskriptif, etika normatif, dan mataetika.
· Etika deskriptif.
Etika ini hanya dapat menggambarkan tingkalaku moral, dalam arti luas contohnya adat kebiasaan, anggapan-anggapan baik dan buruk, tindakan-tindakan yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan. Etika deskriptif ini mempelajari moralitas yang terdapat pada individu, kebudayaan, kultur tertentu pada priode sejarah dan sebagainya. Etika deskriptif hanya dapat melukiskan, tidak dapat memberi penilaian. Misalnya melukiskan tentang adat istiadat, seperti MASRAPU yang ada di Sumba Timur, yang dapat diglongkan sebagai masyarakat primitif. Tapi disini, ia tidak dapat menyatakan bahwa adat istiadat tersebut dapat diterima atau ditolak.
· Etika normatif.
Etika normatif merupakan suatu bagian fital dari etika, dan bidang yang berlangsung diskusi-diskusi yang paling menarik karena membahas tentang masalah-masalah moral. Di sini tidak tergambar seperti pada etika deskriptif, yang bersifat netral, namun disini etika normatif melibatkan diri dengan mengemukakan penilaian terhadap prilaku manusia. Etika normative dapat dibagi menjadi dua yakni etika umum dan etika khusus.
Etika umum.
Etika umum memandang, tema-tema umum seperti apa itu norma? Jika ada banyak norma etis, dan bagaimana mengikat kita?
Etika khusus
Etika ini berusaha menerapakan prinsip-prinsip etis yang umum atas prilaku manusia yang khusus. Dengan menggunakan suatu istilah lazim dalam konteks logika dapat dikatakan bahwa dalam etika khusus itu premis normatif dikaitkan dengan premis factual untuk menyimpulkan etis yang bersifat normative juga.
c. Metaetika.
Cara lain untuk mempraktekan etika sebagai ilmu adalah mataetika. Awalan meta dari bahasa Yunani yang berarti melebihi.
Kesimpulan dari istilah ini digunakan untuk menunjukan bahwa yang dibahas disini bukanlah moralitas secara langsung, melainkan ucapan-ucapan kita dibidang moralitas.
DAFTAR PUSTAKA
Bertens .K,2007, Etika. Jakarta :PT Gramedia Pustaka Utama.
Kattsoff Louis O,1992, Pengantar filsfat. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Aburaera Sukarno, Muhadar, Maskun,2013, Filsafat Hukum. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
No comments:
Post a Comment